Friday, August 31, 2007

Bidadari Berdada Montok

Benarkah kitab suci al-Qur'an menjanjikan bidadari-bidadari berdada montok bagi lelaki muslim yang soleh? Ataukah itu hanya fitnah orang-orang yang benci pada agama Islam dan hanya ingin mendiskredit agama Islam?


Pertama-tama mari kita simak apa yang dikatakan oleh buku-buku karya para penulis Islam yang dapat dibeli di toko-toko buku di Indonesia.

Buku ke-1
Judul asli : Imta’us_Sami’in fi Washfil-Huril’in wa Mudza li Zaujatid-Duniya,
Penulis :Jamal Abdurahman,
Penerbit :Daru Thayyibah,Saudi Arabia,cetakan ke tiga.
Penerjemah ke b.indonesia : Nabhani IDRIS
Penerbit di Indonesia : ROBBANI PRESS ,Jl.raya Condet no 27b,batuampar Jaakrta,
email : ROBBANIPRESS@cbn.net.id

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Perhatikan tulisan di pojok kanan atas:
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Menurut buku ini
Buah Dadanya Padat
Padat dan berisi adalah sifat buah dada bidadari, yaitu bundar-berisi laksana buah delima, tidak turun ke perut seperti yang dialami oleh wanita yang telah menikah karena sering menyusui anak.

Allah Ta'ala berfirman: "Dan gadis-gadis remaja yang sebaya " (an-Naba' [78]: 33). Makna ayat ini diperjelas oleh Ibnul-Qayyim rahimahullah dengan ujarannya: tidak menyatu punggungnya buah dadanya tak menjulur turun ke perutnya atau mengendor ke bawah, mereka adalah wanita-wanita bertetek montok dan padat buah dadanya bagai buah delima paling lembut.

Buku ke-2
Judul asli : Al-yaumul Akhir:Al-jannatu Wan Nar
Penulis : Umar Sulaeman Asyqari
Penerbit : Maktabah Al Falah.Kuwait 1986
Penerjemah : Ustadz Masrohan Ahmad
Penerbit di indonesia :CITRA MEDIKA
Distributor : Agro Media Pustaka email : agromedia@cbn.net.id
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Hal 206:

Tentang Bidadari
Di surga, Allah swt. akan mengawinkan para penghuni surga dengan para bidadari yang sangat cantik, selain dari istri-istrinya di dunia. Allah swt. telah berfirman, "Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari."(Q.s. Ad- Dukhaan: 54). Para bidadari itu bermata jeli, putihnya sangat putih, dan hitamnya juga sangat hitam. Al-Qur'an telah menggambarkan bahwa para bidadari itu adalah para gadis remaja yang sebaya.

Allah swt. berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya." (Q.s. An -Naba': 31-33). Kata gadis remaja di situ menunjukkan seorang wanita muda yang montok buah dadanya, sedangkan sebaya maksudnya adalah usia mereka sejajar. Sedangkan bidadari adalah satu di antara makhluk Allah swt. di surga. Allah swt. menjadikan mereka sebagai gadis-gadis. "Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) secara langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi sebaya umurnya." (Q.s. Al- Waqi'ah: 35-37).

Al-Qur'an telah menceritakan kepada kita mengenai kecantikan para bidadari di surga. Allah swt. berfirman, "Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik." (Q.s. Al Waqi'ah: 22-23). Maksud tersimpan dengan baik di sini adalah tersimpan sehingga tidak berubah warnanya oleh sengatan matahari maupun oleh sentuhan tangan.

Dalam ayat lain digambarkan mereka seperti permata yakut dan marjan. "Di surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (Q.s. Ar-Rahmaan: 56-5. Yakut dan marjan adalah dua jenis permata yang teramat cantik dan indah. )

Dan sifat bidadari itu sangat sopan dan menundukkan pandangan. la tidak mau memandang selain kepada suaminya. Sungguh ini merupakan ungkapan dari Allah swt. kepada kita untuk menggambarkan kecantikan dan keindahan mereka. "Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah." (Q.S. Ar-Rahmaan: 70-72).

Para bidadari surga itu tidak seperti wanita-wanita di dunia. Mereka suci dari haid dan nifas. Mereka tidak meludah, beringus, berak, atau kencing. Hal ini telah diceritakan oleh Allah swt. dalam firman-Nya, "Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya." (Q.s. Al-Baqarah: 25).

Demikian pula Rasulullah saw. telah menceritakan kepada kita mengenai kecantikan para bidadari itu. Imam Bukhari telah meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Rombongan yang pertama akan masuk surga memiliki wajah seperti bulan purnama. Mereka tidak meludah, tidak beringus, dan tidak buang air. Wadah-wadah mereka di sana terbuat dari emas, sisir mereka dari emas dan perak, tempat pembakaran kayu wangi mereka berupa permata, dan keringat mereka adalah misik. Setiap orang dari mereka memiliki dua istri dimana sumsum betis mereka kelihatan dari balik daging karena amat cantiknya."

Perhatikan kecantikan yang digambarkan oleh Rasulullah saw. dalam hadits ini. Apakah ada gambaran kecantikan yang lebih tinggi daripada kecantikan tersebut? 'Seandainya seorang bidadari dari ahli surga itu muncul ke bumi, maka ia akan menyinari apa-apa yang ada di antara keduanya, dan keharumannya akan memenuhi di antara keduanya. Sungguh tusuk rambutnya di kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya." (H.r. Bukhari).

Pembatasan bilangan istri bagi penghuni surga itu dua karena dua adalah bilangan yang paling kecil. Jika tidak, maka sungguh telah diriwayatan bahwa seorang syahid di surga itu akan memiliki istri tujuh puluh dua bidadari.

Dalam Sunan Tirmidzi diriwayatkan dari Miqdam bin Ma'di Kariba bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Bagi seorang syahid di sisi Allah memiliki tiga hal, yaitu ia diampuni sejak tetesan pertama dari darahnya, ia melihat tempatnya di surga, diselamatkan dari siksa kubur, dan di Makhsyar akan diletakkan di atas kepalanya sebuah mahkota yang indah dari permata yakut, satu permata saja lebih baik daripada dunia dan seisinya. la akan dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari. la akan diberi kesempatan untuk menolong tujuh puluh orang dari kerabatnya."

Buku ke-3
Judul Asli : Na’imul Jannah
Penulis : Zuhair Hasan Hamidat
Penterjemah : Mutsana Abdul Qohhar,Fahrur Muis
Penerbit : Insan Kamil
Email : Insankamil@telkom.net
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Dari Halaman 91:
Pandangan Anda dapat menembus lapisan-lapisan pakaiannya hingga engkau melihat sumsum tulang betisnya dari Juar pakainnya. Bidadari tersebut memakai sebuah mahkota. Sedangkan permata paling kecil yang menghiasi mahkotanya dapat menerangi seluruh dunia.

Demi jiwaku yang berada ditangan-Nya, jika bidadari tersebut menampakkan diri kepada penduduk bumi, niscaya ia akan menyinari seluruh isi bumi. Semerbak harumnya akan memenuhi bumi dan mahkota yang ada di kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Jika Anda bertanya tentang para istri dan kekasihmu itu (bidadari), wahai hamba Allah, ketahuilah bahwa mereka wanita adalah para wanita yang montok (payudaranya) lagi sebaya umurnya, yang mengalir darah muda pada organ-organ tubuhnya.

Halaman 93:
Jika engkau bertanya tentang buah dada mereka,maka buah dada mereka laksana delima yang paling lembut

Halaman 97:
Dan padanya pula terdapat tujuh puluh pakaian yang dapat ditembus oleh penglihatanmu sehingga engkau dapat melihat sumsum tulang betisnya. Payudara mereka tidak menggantung juga tidak terkulai . ia bagaikan buah apel, yakni montok tidak berkerut, menonjol dan bulat seperti buah delima.

Buku ke-4
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Dalam ayat lain dijelaskan mcngcnai usia dan pesona,kecantikan bidadari surga itu, terurama pada bagian payudaranya

Allah Swt. berfirman:
Artinya:
"orang-orang yang berlakwa mendtipat (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. Dan remaja yang sebaya." (QS. An-Naba': 31-33)"

Lafal Kawaa'ib bcntuk jama' dari Lafal ai-kaa'ib yang benarti gadis-gadis cantik dengan payudara yang mcnonjol padat berisi.

Sedangkan lafalal-atraab berarti gadis-gadis remaja yang sebaya usianya.

Buku ke-5
Judul Asli : Nisa' Altli Jannah
Penerbit : Dar al-fiajr li at-Turats, Kairo.
Judul Terjemah : Wanita yang Dirindukan Surgp
Penulis : Or Mushthafa Murad
Penterjemah : Muhammad Aniq. Lc. (at~Tanwir)
Penyunting : Dendi Irfan, U.S.
Perwajahan Isi : Basuki Rahmad
Desain Sampul : Eman Sutalingga
ISBN: 979-3471-60-3 Cetakan pertama; September 2005
Ceiakan ketiga: Mei 2006

Cerdas dan Berkualitas
J1. Hang Lekir VII, No- 25 Jakarta Selatan 12120
Telp. (021) 7236206 Fax. (021) 7236209
Website: http://www.bukusenayan.com
E-mail: penerbit@bukusenayan.com, senayan_abadi@y ahoo.com

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Sifat-Sifat Bidadari Surga
Para pembaca yang budiman, harap buka hati dan telinga. Simaklah pemaparan sifat bidadari ciptaan Allah di surga berikut ini dengan penuh rasa cinta.

Jika Anda bertanya tentang istri dan kekasih Anda di surga, mereka adalah bidadari yang selalu berjiwa muda. Pipi mereka berwarna merah seperti bunga mawar dan buah apel. Payudara mereka laksana buah delima; gigi mereka laksana untaian batu permata; dan wajah mereka indah cerah laksana matahari bersinar. Jika tersenyum, rasanya ada kilat yang memancar dari gigi depan mereka.

Jika bertemu kekasih Anda di surga, katakan apa saja layaknya ketika bertemu dengan sang kekasih. Jika berbicara dengan mereka, katakan apa saja layaknya ketika bermesraan dengan kekasih. Jika memeluknya, lakukanlah seperti ranting-ranting pohon yang saling peluk mesra. Penghuni surga bisa berkaca dan melihat wajahnya dari pipi bidadari. Sumsum betis mereka terlihat dari balik daging. Kulit, tulang, dan pakaian tak mampu menutupi sumsum itu,

Jika anda bertanya bagaimana payudara mereka, jawabannya adalah seperti payudara gadis muda: montok, kenyal dan selembut buah delima, begitu menggoda sebagaimana fimran Allah swt :

"Dan gadis2 remaja yang sebaya" (AN-naba' 78:33)
Payudara bidadari tidak kendor,tapi menantang seperti buah apel.

Kebanyakan muslim, terutama yang lelaki, menerima isi buku-buku tersebut tentang keberadaan bidadari berdada montok yang akan menanti kedatangan mereka di surga. Namun ada juga muslim yang menolak keras! Ketika disodorkan apa yang ditulis buku-buku tersebut, para muslim yang menolak menjadi marah, dan berbalik mengutip terjemahan ayat suci al-Qur'an sebagai berikut:

(Kutipan dari jawaban penuh kemarahan dari seorang muslim yang kaget mendengar adanya ayat-ayat tentang bidadari BERDADA MONTOK dalam al-Qur'an)


QS Al-Naba (78:31-36)Perhatikan baik-baik, di mana ada yang mengatakan "bidadari buah dadanya montok" (jangan buat fitnah!!! nanti nggak tertanggung azabnya!!!

31: Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan.
32: (iaitu) kebun dan buah anggur.
33: dan gadis-gadis remaja yang sebaya.
34: dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
35. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta.
36. Sebagai balasan dari Tuhanmu dan limpah kurnia yang cukup banyak.

Dasar kafir laknatullah suka nambahi ikut selera sendiri....


Tapi benarkah terjemahan versi di atas? Berikut ini adalah terjemahan dari situs al-Islam:
http://quran.al-islam.com/Targama/DispTargam.asp?nType=1&nSeg=0&l=eng&nSora=78&nAya=31&t=ind

[31] Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
[32] (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
[33] dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
[34] dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).

Tampaknya sama seperti yang dikutip muslim di atas, karena memang itulah versi resmi terjemahan oleh Departemen Agama RI.

Namun mari kita perhatikan terjemahan dari situs-situs Islam lainnya:
http://www.ummah.net/what-is-islam/quran/noble/nobe078.htm
078.031
YUSUFALI: Verily for the Righteous there will be a fulfilment of (the heart's) desires;
PICKTHAL: Lo! for the duteous is achievement -
SHAKIR: Surely for those who guard (against evil) is achievement,

078.032
YUSUFALI: Gardens enclosed, and grapevines;
PICKTHAL: Gardens enclosed and vineyards,
SHAKIR: Gardens and vineyards,

078.033
YUSUFALI: And voluptuous women of equal age;
PICKTHAL: And voluptuous women of equal age;
SHAKIR: And voluptuous women of equal age;

078.034
YUSUFALI: And a cup full (to the brim).
PICKTHAL: And a full cup.
SHAKIR: And a pure cup.

http://www.ummah.net/what-is-islam/quran/noble/nobe078.htm
33. And young full-breasted (mature) maidens of equal age;

http://almubin.tripod.com/mdsarwar.htm
They will have gardens and vineyards, (78:32) maidens with pears-shaped breasts who are of equal age (to their spouses) (78:33) and cups full of wine (78:34).

http://lexicorient.com/e.o/texts/koran/koran078.htm
33 and girls with swelling breasts of the same age as themselves

Apakah arti kata "VOLUPTUOUS", "FULL-BREASTED", "PEAR-SHAPED BREASTS" DAN "SWELLING BREASTS"?

KAMUS INGGRIS _INDO SIMPLE:
voluptuous:
ks. menggairahkan, menggiurkan.

http://dictionary.cambridge.org/define.asp?key=88654&dict=CALD

CAMBRIDGE DICTIONARY
Definition
voluptuous Show phonetics
adjective
1 describes a woman who has a soft, curved, sexually attractive body:
a voluptuous body/mouth/figure

2 LITERARY describes an experience or object that gives you a lot of pleasure because it feels extremely soft and comfortable or it sounds or looks extremely beautiful:
such voluptuous pleasure
I sank into the bed's voluptuous warmth.

Kata dalam bahasa Arab yang digunakan adalah
31 'INNA LI- AL- MUTTAQEN MAFAAZ(AN)
32 H.ADAA'IQ WA- AcNAAB(AN)
33 WA- KAWAAcIB ATRAAB(AN)
34 WA- KA'S(AN) DIHAAQ(AN)

Kawa'eba" is referring to bosomed females. Bosomed females generally have beautiful thin legs, bosomed breasts, thin stomach etc...

Terjemahan:
Kawa'eba merujuk pada wanita berdada montok. Wanita berdada montok biasanya memilik kaki yang indah dan ramping, berdada montok, perut rata dsb....

Q. 78: 33
Arabic: Kawa’eba atraba

Bahasa Arabnya ‘Kawa’eba’ artinya gadis / perawan muda yang dadanya kenyal dan bentuknya bagus, maksudnya kebalikan dari dada nenek2. kata ‘atraba’ artinya ‘yang sebaya’. Dg demikian terjemahan yang seharusnya adalah: ‘gadis/perawan muda yang dadanya kenyal dan bentuknya bagus serta umurnya sebaya’

Nah, apalagi yang mau diperdebatkan. Jelas sudah terjemahan yang digunakan muslim-muslim Indonesia sudah disunat oleh DepAg (malu barangkali karena takut dicap sebagai agama tidak bermoral yang mengiming-imingkan seks di surga dengan bidadari berdada montok?

4 comments:

Unknown said...

A. ETIMOLOGI

Secara etimologi kata وَكَوَاعِبَ adalah jama’ dari كَعْبٌ yang makna aslinya adalah “Sesuatu yang menonjol.” Dari kata كَعْبٌ inilah kemudian muncul arti-arti yang lain sesuai dengan penggunaan kata dari situasi kondisi yang ada.

Di bawah ini penulis akan menjelaskan penggunaan kata كَعْبٌ dalam kamus-kamus Arab.[1]

Apabila kata كَعْبٌ masuk ke rana bangunan maka bermakna: “kubus.” Begitu pula apabila ditambah Ta’ Marbuthah = كَعْبَةٌ artinya adalah: bangunan berbentuk kubus (Ka’bah).
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam ranah kedokteran maka artinya menjadi: “sendi, ruas, mata kaki dan/atau tumit.”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah derajat maka artinya: “kemuliaan, keluhuran dan kebesaran.”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah perbuatan, maka artinya adalah: “bersegera atau mengisi.”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam ranah permainan maka bermakna: “dadu.”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam tali maka akan berarti: “simpul,”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah wanita maka artinya adalah: “Kegadisan dan keperawanan.”
Apabila kata كَعْبٌ dideskripsikan ke buah dada perempuan maka akan bermakna: “montok buah dadanya” dengan catatan:
Setelah kata mashdar كَعْبٌ berubah menjadi Fi’il Madhi كَعَّبَ dan harus ada tambahan Jariyah / جاَرِيَةٌ menjadi كَعَّبَتِ الْجَارِيَةُ.
Dijadikan Fa’il كَاعِبٌ dan harus ada tambahan Jariyah / جاَرِيَةٌ menjadi كَاعِبُ الْجَارِيَةُ. Atau ;
Harakat fathah di lafal كَعْبٌ di atas berubah menjadi dhammah كُعْبٌ, baru bisa diartikan: “Gadis yang montok buah dadanya.”
Apabila tiga syarat di atas tidak ditemukan maka dalam tata bahasa Arab disebut kegagalan bahasa/tidak sah/cacat (بَاطِلٌ).

Ditilik dari etimologi saja propaganda murahan yang mengatakan bahwa arti Qur’an Surah Al-Naba’/78 ayat 33 yang berarti “perawan muda yg dadanya kencang MONTOK dan berbentuk indah” adalah keliru total.



B. TERMINOLOGI

Adapun secara terminologi arti وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا yang benar adalah sesuai dengan terjemahan al-Qur’an bahasa Indonesia yang ada saat ini, yakni “dan gadis-gadis remaja yang sebaya.”

Hal ini dapat dilihat dari berbagai tafsir al-Qur’an yang ada di dalam literatur Islam. yang menjelaskan makna وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا tersebut dengan arti aslinya: “Perempuan-perempuan yang berumur sebaya”[2] atau perempuan-perempuan yang mempunyai fisik yang sempurna yang sangat disukai oleh siapapun[3] yang di dunia laksana bidadari yang sangat mulia sifat-sifatnya.[4] Untuk umur bidadari ini diperkirakan (umur wanita di dunia) sekitar 30 tahun.[5]

Namun meski demikian menurut al-Maawardiy ada ulama yang mentafsirkan (baca: ingat mentafsirkan bukan mengartikan/menterjemahkan) bahwa kata وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا adalah gadis yang sempurna yang ditandai antara lain dengan montoknya buah dada, pendapat ini diwakili oleh Ibnu ‘Abbas. Sedangkan pendapat yang diwakili oleh ulama al-Dhahhak dan dipakai oleh seluruh ulama dunia adalah sebagaimana yang telah penulis terangkan sebelumnya, bahwa وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا adalah gadis yang berumur sebaya.[6]

Sumber : slayersalibis9.blogspot.com/2013/04/propaganda-oknum-kristen-terhadap-al.html?m=1

Unknown said...

A. ETIMOLOGI

Secara etimologi kata وَكَوَاعِبَ adalah jama’ dari كَعْبٌ yang makna aslinya adalah “Sesuatu yang menonjol.” Dari kata كَعْبٌ inilah kemudian muncul arti-arti yang lain sesuai dengan penggunaan kata dari situasi kondisi yang ada.

Di bawah ini penulis akan menjelaskan penggunaan kata كَعْبٌ dalam kamus-kamus Arab.[1]

Apabila kata كَعْبٌ masuk ke rana bangunan maka bermakna: “kubus.” Begitu pula apabila ditambah Ta’ Marbuthah = كَعْبَةٌ artinya adalah: bangunan berbentuk kubus (Ka’bah).
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam ranah kedokteran maka artinya menjadi: “sendi, ruas, mata kaki dan/atau tumit.”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah derajat maka artinya: “kemuliaan, keluhuran dan kebesaran.”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah perbuatan, maka artinya adalah: “bersegera atau mengisi.”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam ranah permainan maka bermakna: “dadu.”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam tali maka akan berarti: “simpul,”
Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah wanita maka artinya adalah: “Kegadisan dan keperawanan.”
Apabila kata كَعْبٌ dideskripsikan ke buah dada perempuan maka akan bermakna: “montok buah dadanya” dengan catatan:
Setelah kata mashdar كَعْبٌ berubah menjadi Fi’il Madhi كَعَّبَ dan harus ada tambahan Jariyah / جاَرِيَةٌ menjadi كَعَّبَتِ الْجَارِيَةُ.
Dijadikan Fa’il كَاعِبٌ dan harus ada tambahan Jariyah / جاَرِيَةٌ menjadi كَاعِبُ الْجَارِيَةُ. Atau ;
Harakat fathah di lafal كَعْبٌ di atas berubah menjadi dhammah كُعْبٌ, baru bisa diartikan: “Gadis yang montok buah dadanya.”
Apabila tiga syarat di atas tidak ditemukan maka dalam tata bahasa Arab disebut kegagalan bahasa/tidak sah/cacat (بَاطِلٌ).

Ditilik dari etimologi saja propaganda murahan yang mengatakan bahwa arti Qur’an Surah Al-Naba’/78 ayat 33 yang berarti “perawan muda yg dadanya kencang MONTOK dan berbentuk indah” adalah keliru total.



B. TERMINOLOGI

Adapun secara terminologi arti وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا yang benar adalah sesuai dengan terjemahan al-Qur’an bahasa Indonesia yang ada saat ini, yakni “dan gadis-gadis remaja yang sebaya.”

Hal ini dapat dilihat dari berbagai tafsir al-Qur’an yang ada di dalam literatur Islam. yang menjelaskan makna وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا tersebut dengan arti aslinya: “Perempuan-perempuan yang berumur sebaya”[2] atau perempuan-perempuan yang mempunyai fisik yang sempurna yang sangat disukai oleh siapapun[3] yang di dunia laksana bidadari yang sangat mulia sifat-sifatnya.[4] Untuk umur bidadari ini diperkirakan (umur wanita di dunia) sekitar 30 tahun.[5]

Namun meski demikian menurut al-Maawardiy ada ulama yang mentafsirkan (baca: ingat mentafsirkan bukan mengartikan/menterjemahkan) bahwa kata وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا adalah gadis yang sempurna yang ditandai antara lain dengan montoknya buah dada, pendapat ini diwakili oleh Ibnu ‘Abbas. Sedangkan pendapat yang diwakili oleh ulama al-Dhahhak dan dipakai oleh seluruh ulama dunia adalah sebagaimana yang telah penulis terangkan sebelumnya, bahwa وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا adalah gadis yang berumur sebaya.[6]

Sumber : slayersalibis9.blogspot.com/2013/04/propaganda-oknum-kristen-terhadap-al.html?m=1

Unknown said...

Yg penting di surga bisa kawin?

Dhani pianist said...

Saya coba jawab berdasarkan pengetahuan sempit saya,
Si om vicky tau cerita nabi adam dan hawa saat di surga? Di ajaran selain islam sepertinya ada jg yg mengakui keberadaan adam dan hawa sebelum ke bumi.
Kalo diliat dr kisah nabi adam dan hawa saat itu mreka di surga tidak menggunakan sehelai benang pun, tp mreka saat itu juga tidak bisa melihat keadaan mreka yg masing2 katakan saja telanjang, juga tidak ada saya temukan kisah nabi adam dan hawa melakukan sex atau kawin di surga, artinya apa? Kalo menurut versi saya, saat di surga smua orang itu tidak terfikir lg namanya kawin, sex atau pesta sex yg sering dituduhkan oleh sebagian non muslim, yg ada hanya hidup tenang didalam sana, soal bidadari yg banyak juga tidak ada 1 orang pun yg pulang dr kematian dan mencertitakan disana mreka disurga punya banyak bidadari cantik gadis perawan dll.
Menurut saya juga, logika nya gini, misalnya si om vicky orang sunda saya orang jawa, saya ga ngerti bahasa sunda, saat itu si om vicky menyampaikan pesan ke orang betawi pake bahasa sunda, si orang ini berusaha menterjemahkan semaksimal mungkin yg dy bisa sampe ahirnya disampaikan ke saya ke orang jawa, bisa aja bahasa yg sama antara sunda dan jawa tp berbeda arti, mungkin penjelasan ini agak rumit tp si om paham maksud saya ga?
Sama dengan soal bidadari, kl d tafsirkan atau diterjemahkan ya sebagai manusia itulah pengertian bidadari secara maksimal akal manusia, inget ini bahasa yg lebih tinggi dr Allah SWT, bisa jd bidadari itu tidak demikian, itu cuma gambaran yg kira2 manusia bisa bayangkan, bisa jd kan bidadari itu bukan wanita seperti yg digambarkan?
Tidak ada yg tau persis om, kl dilihat dr setiap agama pasti didalam kitab nya kita menemukan sesuatu yg janggal atau tidak masuk diakal, nah saat kita temukan itu saat itulah kita cari tau makna nya, bukan berarti menjadi bahan olokan ke agama lain , toh kl boleh jujur si om pasti jg menemukan banyak kejanggalan di kitab yg om baca sesuai agama om? Ya kan?
Yg jd masalah kita orang2 indo udah terbiasa mengolok orang lain apalagi bicara soal agama, saya pribadi tidak perduli kepada orang beragama lain mreka mau menyembah siapa, tuhan nya berapa, itu bukan urusan saya dan saya tidak pernah menggunakan kata kafir sebagai katak olokan untuk non muslim
Terimakasih